Pemicukematiannya Sa’adah, masyarakatDusun Sumberagung, Kecamatan Godong di Malaysia ketika menjadiKaryawan Migran Indoensia (PMI) karena sakit. Hal tersebut, diutarakan Kepala Dusun Sumberagung , Susilo selesaipenyemayaman,
Iamengutarakan, memperoleh laporan dari masyarakatnya anak dari Sa’adah PMI yang wafat di Malaysia sekitaranjam 10.00 WIB. Kehadiran keluarganya tersebtut ke kantor Balai Dusun Sumberagung minta data panduanjika yang wafatialahbetulmasyarakatDusun Sumberagung.
“Dari data yang kami terima yang berkaitantelah bekerja di Malaysia semenjak tahun 1995 atau 1996. Danbetul Sa’adah masyarakatDusun Sumberagung,” kata Kepala desa Sumberagung
recommended by
Invanil
BilaPersendian, Lutut, dan Paha Anda Berasa Sakit, Baca Ini!
Ketahui Lebih
Disebutkan, pemulangan mayatAlmarhum Sa’adah ditolong oleh aktris Uya Kuya yang konsen menolong pemulangan mayat PMI atau PMI yang sakit untuk pulang ke Indonesia. Dengan kontribusi Uya Kuya itumayatalmarhumdapat cepat sampaidi dalam rumah dari Malaysia cumamemerlukan waktu sehari.
DOAKAN ALMARHUMAH – Uya Kuya bersama istri waktuada dipenyemayaman umum Dusun Sumberagung, Kecamatan Godong.
“Proses pemulangan mayat ini berdikari dari Uya Kuya. Laporan barusan diterbangkan jam 09.00 WIB pagi dan siang telah tiba di Lapangan terbang YIA Jogyakarta dansampai rumah duka jam 16.00 WIB,” katanya.
Dari info keluarga almarhumtidak pernah pulang sama sekolah ke rumah semenjakmenjadi PMI di Malaysia tahun 1995 lalu. Saattinggalkan rumah dan bekerja di Malaysia masih balita dan putranya telah dewasa. Beberapa lalubarumengadakan pernikahan. Dan dengan suaminya telahberpisah. Karenatidak ada beritadan suaminya menikah kembali.
“Keluarga bersedihkarena kehilangan,” katanya.
Awalnya, Aktrisibukota Uya Kuya bernama asli Surya Khusus bersama istrinya Astrid Kuya memperlihatkanperhatian sosialnya dengan menolong proses pemulangan mayatseorangKaryawan Migran Indonesia (PMI) namanya Sa’adah, 56, masyarakatDusun Sumberagung, RT 3/RW 1, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Mayatalmarhumdatangdi dalam rumah duka sekitaranjam 16.00 WIB dandisongsongsituasi tangis haru oleh beberapa puluhmasyarakat yang sudahmenantisemenjak pagi hari. Tangis keluarga juga pecah saat ambulans yang bawamayat Sa’adah sampaidi muka rumah.
Sa’adah diketahui sudahmengelana ke Malaysia lebih dari 30 tahun tanpasebelumnya pernah pulang atau berjumpa keluarganya di Indonesia. Beberapa lalu, faksi keluarga mengontak Uya Kuya untukmintakontribusi pemulangan mayatsesudah Sa’adah wafatkarena sakit.
“Saya setuju dengan istri untukmenolong. Kebenarantempo haricocok tanggal merah di Malaysia, kami segerakoordinir. Perlu waktusekitaran tiga sampai empat hari untuk proses pemulangan,” tutur Uya Kuya saatdijumpaidi dalam rumah duka