Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau Romo Mangun raih penghargaan Adiluhung detikJateng-Jogja Awards 2025. Penghargaan ini diberikhususuntuk Romo Mangun atas andilnyapadasektor kemanusiaan sampai arsitektur di WilayahSpesial Yogyakarta (DIY).
Karunia detikJateng-Jogja Awards 2025 diadakanmalam hari ini. Gelaran penghargaan berprestise ini diadakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (23/7/2025). Penghargaan ini diberisecara langsungPimpinan Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dan diterima oleh Sekretaris Yayasan Dinamika Pembelajaran Dasar (DED), Rm Dr Bernardus Singgih Guritno atau Romo Singgih. DED sendiri adalah yayasan yang dibangun Romo Mangun yang berada di Sleman, Yogyakarta.
“Yang pertama, kami dari keuskupan tidakmendugadapatterima penghargaan ini, menjadi kami terima kasih ke detikcom,” papar Romo Singgih selesaiterima penghargaan, Selasa (23/7/2025).
“Penghargaan ini bukanlahuntuk Romo Mangun karena Romo tidakmemerlukan itu, tetapi ini dapatuntuk anak muda perluidedanmenjagadaya ingatatas sesuatu yangdilaksanakan Romo Mangun. Apa yang telahdibikin Romo Mangun dapatmemberikan inspirasikita,” kata Romo Singgih.
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau terkenaldipanggil Romo Mangun adalah rohaniwan, budayawan, arsitek, dan penulis yang populer dengan beberapa karyanya. Tidakitu saja, Romo Mangun dikenal jugasebagai aktivis golongan marginal di daerah bantaran Kali Kode Jogja dan Kedung Ombo Sragen.
Simak juga:
Kakorlantas Polri Irjen Agus Capai Penghargaan Pembaharu Keselamatan Lalu lintas
Dedikasinya membuat perkampungan di bantaran Kali Kodejugamendapatkanpernyataan Aga Khan Award pada 1992. Romo Mangun menginisiasi pendirian Laboratorium Dinamika Pembelajaran Dasar yaituinstansi nirlaba yang konsentrasipadasektor pendidikan dasar khususnyauntukbeberapa anak miskin dan terlantar.
Tidakcumadi bagian pendidikan, Romo Mangun aktif di dunia kepenulisan dimulai dari artikel, makalah, cerpen, novel, dan buku nonfiksi. Bahkan juga, novelnya yang dengan judul Burung-burung Manyar jugamemperoleh penghargaan sastra Ramon Magsaysay pada 1996.
Sampai akhir hayatnya, Romo Mangun tetapmengumpulkandanmenaungibeberapa anak jalanan di sepanjang Kali Kode, Yogyakarta, dalam komuneTepi Kali Kode (Girli). Perihal ini pula yang membuat Romo Mangun dipanggilsebagai romo untukgolongan marginal.
detikJateng-Jogja Awards 2025 adalahanimo dari detikcom untukpribadi, komune, organisasi sosial, atau perusahaan yang telahberperanpada pembangunan warga baik di Jawa tengahatauWilayahSpesial Yogyakarta. Diadakankembali tahun ini, detikJateng-Jogja Awards 2025 datang dengan mengangkat energi, semangat, atauidebarudankerjasamalintasibidang.
Mereka yang mendapatkan penghargaan ialah figur-figur yang dipandangmemberikanimbasriil di sektornya masing-masing, dimulai daripeningkatan ekonomi lokal, pengembangan sosial, sampaipengokohankomune. Termasuk, beberapapraktisidan pelestari kekayaan budaya di Jateng-DIY yang makindikenali dunia.
Dalam ajang detikJateng-Jogja Awards 2025 ada beberapa puluhlembaga, substansiusaha, figurpanutan, sampaikomune yang sudahmemberikontributor positif pada Jawa tengahdanWilayahSpesial Yogyakarta yang terima penghargaan.
Penghargaan ini diberikan kebeberapayang menerimakaruniasesudahmelaluirangkaian proses panjang yang dipandang oleh Team Asesmen. Penilaian itu dilaksanakan oleh Team Asesmen berdasarbeberapatandakesuksesan program dantindakanriil yang sudahdilaksanakan.