Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan sahmengawalipenerapanCheck Kesehatan Gratis (CKG) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) secara serempak, Senin (4/8).
Dua sekolah menjadi titik awalnyapantauanaktivitas, yaitu MI Tarbiyatul Aftal Cingkrong dan SDN 1 Depok, Toroh.
Program ini mengarahsemuapelajar SD sampai SMA sederajat, dengan keseluruhantargetcapai 257.518 anak umur 7 sampai 17 tahun.
recommended by
Herbeauty
Marissa Dubois’ Unlikely Rise To Social Media Stardom
Learn more
Baca : Tindakan Pocil sampai LKBB PKS Siswa Grobogan Curi Perhatian, Ini Daftar Juara Selengkapnya
Sampaihari awal, sekitar 1.115 pelajarsudahjalanipemeriksaan atau sekitaran 0,43 % dari keseluruhansasaran.
Kepala Dinkes Grobogan dr Djatmiko lewat Plt Kabid PenangkalandanPengaturan Penyakit Menyebar (P2M) Gunawan Cahyo Utomo menjelaskan, penerapan CKG dan BIAS tahun mengikutsertakan 30 puskesmas di semua kecamatan.
Team kesehatan diturunkansecara langsung ke beberapa sekolahuntukpastikanpemeriksaandan imunisasi jalanrata.
“Untuk CKG ini meliputi 13 tipepemeriksaan kesehatan yang mencakuppemeriksaan mata, pendengaran, mulut dan gigi, kesehatan jiwa, skrining rutinitas merokok, tuberkulosis, penekanan darah, sampaitestkesehatan fisik berbentuk lari 1 km,a” katanya.
“Beberapa anakdilihatstatus gizinya, kandungan gula darah, kesehatan reproduksi dan diskrining hepatitis. Kisah imunisasi mereka ikutdichecksebagaisisi dari usahapengawasan kesehatan periode panjang,” terangnya.
JEMPUT BOLA: Puksesmas Purwodadi 1 saatlakukan CKG dan BIAS di MI Tarbiyatul Aftal Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. (INTAN MAYLANI SABRINA/RADAR KUDUS)
Aktivitasinibersama dengan penerapan BIAS yang berjalansepanjang Agustus. Siswa kelas I SD terima imunisasi Campak dan Rubella, sedangkan siswi kelas V memperoleh vaksin HPV sebagaipenangkalan kanker leher kandungan.
“Siswi kelas VI yang masih belumterima vaksin HPV tahun kemarindirencanakanuntukdivaksin tahun ini,” paparnya.
Menurut dia, aktivitas ini menjadisisi penting dari taktikmendeteksi dinidanpenangkalan penyakit menyebaratautidakmenyebar di kelompokumur sekolah.
“Keinginannya, aktivitas ini bisamencapaisemua anak sekolah. Karenatargetnya anak SD sampai SMA. Dengan CKG ini, kami inginmengetahuifaktordampak negatifsejak awalpadabeberapa anak sekolah. Hinggadapatdiperhitungkandandihindari, supaya mereka tidaklah sampai sakit danmasih tetappada keadaan sehat,” katanya Gunawan.
Diamenambah, serangkaian imunisasi akanbersambungpada November 2025, dengan imunisasi difteri dan tetanus (DT dan Td) untukpelajar kelas I, II, dan V.
Dinas Kesehatan mengharap program ini bisaterwujudoptimal dengan supportfaksi sekolah, puskesmas, danbeberapaorangtua. (int)