Bupati Grobogan Setyo Hadi ikutmemberikan perhatian berkaitanupahKaryawanPemerintahan dengan Kesepakatan Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Diapastikanupah PPPK Paruh Waktu telahsama sesuaiketetapan.

Dalam Rapat Pleno DPRD Grobogan, Senin (29/9/2025) dengan jadwalpengutaraan jawaban atas pandangan fraksi itu, Hadi mengatakanbanyak halberkaitan PPPK Paruh Waktu.

Bupati menerangkan, berdasarKeputusan Menteri PANRB Nomor 902 Tahun 2025, Grobogan mendapatkanperuntukansekitar 3.556 skema PPPK separuh waktu.

Rinciannya, tenaga guru 763, tenaga medis 194, dan tenaga tehnis 2.599. Berkenaangaji, diapastikanjika besaran upahakanikutiketetapanyang berjalan.

“PPPK separuh waktudiberigajisedikitnya sama dengan yang diterima saatkaryawan non-ASN atau sesuaigajiminimal di daerah,” katanya.

Selainnya PPPK, Bupati menyentuhgagasanutangwilayahsejumlah Rp 200 miliar untuktutupminus RAPBD 2026.

Diamengatakanfaksinyatelahmemberikan laporangagasanminusdan kelengkapan administrasi ke Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri sebagaipersyaratan proses utangitu.

Bupati menambah, adaketidaksamaankrusial dalam informasiperuntukan Transfer ke Wilayah Tahun Bujet 2026 dari Kementerian Keuangan membuat Pemkab Grobogan perluselekasnyalakukanrekonsilasi.

RAPBN…

“Hasil rekonsilasikelakakan dibawa dalam ulasankelanjutan RAPBD,” sambungnya.

Dalam peluang itu, diapastikan RAPBD 2026 sudahdiatursesuai dengan Nota Persetujuan KUA-PPAS yang diberi tanda tangan 14 Agustus 2025. Keseluruhanberbelanja RAPBD disebutsejumlah Rp 3,037 triliun.

“Ketidaksamaancumaberadapadabarisanberbelanja operasi atauberbelanja modal, yang sesuaikan dalam pengaturan RKA oleh pirantiwilayah,” terangnya.

Diterangkan, proses pelajari TAPD danulasan Inspektorat bisamengakibatkanadaperubahandetilberbelanja

Adapunrumor pajak wilayahikutmendapatkan perhatian Bupati. Menurut Bupati, PBB-P2 tahun 2025 pada umumnyatidakalamipeningkatandibandingkan 2024.

Dari 280 dusundan kelurahan di Grobogan, disebut 90 %ketentuan pajaknya masih sama.