Sekitar 175 orang wafatkarena kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. Angka ituterdaftarsepanjang Januari sampai Agustus 2025.

Berdasar data Unit Lalu Lintas (Satlantas) Polres Grobogan, ada 869 kasus kecelakaan di Grobogan pada periodeitu.

Korban cedera berat terdaftarsekitarsatu orang, dan korban cederaentengsekitar 1.212 orang. Sementara, rugimaterialsekitar Rp 643,empat juta.

Disaksikan dari karier, korban kecelakaan Grobogan paling banyakialahsiswa dengan 205 orang, diikutipegawai swasta sekitar 177 orang, dan mahasiswa 19 orang.

Dari sisiumur, barisan 16-25 tahun memimpin dengan 274 orang, diturutibarisanumur 26-30 tahun sekitar 125 orang.

Tipe kecelakaan yang terseringterjadiialahtubrukan depan-samping dengan 312 kasus, tubrukan depan-depan 147 kasus, dantubrukan berurut 24 kasus. Kecelakaan tunggal masih tetap tinggi, terdaftarsekitar 137 kasus.

Dalam pada itu, kendaraan yang terbanyakterturut kecelakaan di Grobogan ialah sepeda motor dengan 1.228 kasus, selanjutnya mobil penumpang yang terdaftar 84 kasusdan mobil barang sekitar 138 kasus.

Jam riskan kecelakaan…

Selanjutnyaberdasar waktu peristiwa, jam riskan kecelakaan adapadajam 06.00-09.00 WIB dengan 171 kasus. Selanjutnyadiikutijam 09.00-12.00 WIB sekitar 127 kasus, danjam 12.00-15.00 WIB dengan 114 kasus.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Grobogan Iptu Eko Arie sampaikanhal itu dalam momen doa bersama dalam rencanamengingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Selasa (17/9/2025).

Diamenjelaskan, padamomen Hari Lalu Lintas Bhayangkara ini kali, faksinyasudahlakukanberagamusahauntukpenangkalan kecelakaan.

“Seperti ini hari, kami melangsungkan doa bersamabeberapa teman driver online, sekalianpembelajaranteratur lalu lintas ,” katanya.

Eko Arie memperjelas komitmennya untuk selalu menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selainnyapembelajaran, denganpengusutanuntukdiwujudkannya budaya teratur lalu lintas dalam masyarakat.